Rabu, 29 Mei 2013

Disconnect

"Aku sayang kamu, aku cuma nggak mau ini semua nggantung"
"Aku belum mau ini lebih jauh, sayang aku ke kamu cuma sebatas temen"
Percakapan sebentar yang aku alami dan yang cukup menyadarkanku akan sebuah arti keberadaan. Percakapan yang selama itu pula mulutku tak hentinya mengucap doa. Meskipun hasilnya tak pernah bisa sama dengan yang aku inginkan. Mungkin malaikat tetap mencatatnya, aku berharap seperti itu. Percakapan sebentar namun cukup lama untuk diingat. Arti sebuah keberadaanku di matamu begitu berarti. Berarti untuk siapa? Untukku tentu saja. Intensitas pertemuan yang cukup sering, Persamaan-persamaan kecil namun banyak, dan pandangan mata saat bertemu. Semua itu aku anggap sebagai sebuah keajaiban. Ajaib aku bisa bertemu denganmu setiap hari, ajaib aku bisa memiliki banyak persamaan denganmu, dan sangat ajaib aku bisa mencintaimu tanpa harus kau balas perasaanku itu.

Kalau kita selalu berkelompok di hampir setiap mata pelajaran ada apa?
Kalau kita sama-sama punya bakat di bidang bahasa apa pengaruhnya?
Dan kalau inisial kita sama apa itu jodoh?

Pertanyaan itu selalu terpikirkan olehku. Membuat perasaan itu semakin........sulit dijelaskan. Saat aku tahu siapa saja nama-nama indah yang terukir di hatimu aku bisa apa? Hanya menangis tentu saja. Lalu kamu? Jangankan bilang maaf, peduli padaku saja tidak. Bahkan mungkin kamu hanya menganggap semua yang aku rasakan semua yang aku lakukan hanya fiksi di matamu. Haha, ya fiksi. Ketidak sengajaan mu membuatku jatuh. Mimpiku itu tentangmu, memang sudah kuduga akan menjadi sebuah firasat. Firasat dari Tuhan yang mengatakan bahwa aku harus segera melupakanmu. Namun yang aku harus tanyakan, bagaimana bisa aku melupakanmu begitu saja sedangkan setiap hari kita bertemu? Bagaimana bisa aku melupakanmu begitu saja bila semua doa dari teman-teman untuk kita selalu aku terima setiap hari?

Cinta itu seperti kereta, selalu dinanti tanpa tahu kapan tepatnya dia datang. Cinta seperti malaikat, yang tanpa tahu baik atau buruk dampaknya yang penting dia sudah menjalankan tugasnya untuk memberi hati pada orang lain. Ada yang pernah mengatakan padaku, "Hati itu nggak pernah memilih, tapi hati akan selalu dipilih" Lalu jika begitu, mengapa kita diciptakan untuk mencintai seseorang? Mengapa hati kita selalu memilih orang lain? Mengapa????
Mimpi itu, perasaan itu, firasat itu, keajaiban itu, dan kamu mungkin hanya sebagian konflik dari skenario takdirku. Ya, mungkin hanya fiksi. Takdir memang membuat kita selalu bersama, tapi takdir tak pernah memaksa kita untuk bersatu.

Selasa, 28 Mei 2013

Bukan apa-apa

"Kenapa kamu nggak jadian sama dia, Ul?"
Pertanyaan itu terus menerus membayang, setiap orang yang mengetahuinya pasti akan menanyakan hal yang sama. Mengetahui apa? Bagiku bukan apa-apa, tapi bagi mereka ini apa-apa. Aku selalu berusaha untuk tersenyum setiap mendengar pertanyaan itu. Memang aku akui, sifatnya, tingkah lakunya bisa menghipnotisku untuk selalu merasa nyaman setiap di dekatnya. Namun nyaman disini bukan berarti aku memiliki rasa cinta padanya. Begitupun dia padaku. Awal perkenalan kami di SMP, kelas yang menyatukan kami. Aku masih sangat ingat apa yang membuat kami menjadi dekat sampai sekarang.
"Kamu anak tunggal, Ul?"
"Yap. Kamu?"
"Tiga bersaudara cowok semua. Pengen banget punya adek cewek"
"Haha, aku juga selalu mengharapkan kakak cowok dari dulu"
Hanya dengan percakapan itu, kami mulai menghabiskan waktu bersama. Dari mulai sekedar bercerita pengalaman, saling memberi saran, bahkan untuk hanya sekedar tertawa. Dia dengan kedewasaan yang selalu berusaha untuk melindungiku, dia dengan sifat egoisnya yang tidak pernah mau mengerti orang lain namun mau memahamiku. 


Kakak-adek, sebuah hubungan yang bisa dinilai cukup dekat. Bahkan banyak yang bilang hubungan tersebut bisa berlanjut hingga menjadi sepasang kekasih. Tapi bagiku tidak, tidak ketika aku menjalani hubungan tersebut bersamanya. Memang aku sangat menyayanginya lebih dari sekedar teman ataupun sahabat. Namun cintaku tak pernah terasa untuknya. Aku tak ingin kehilangan setiap kenangan yang pernah aku lewati bersamanya jika aku menjadi kekasih yang lalu berubah menjadi mantan kekasih. Aku tak ingin kehilangan setiap detik saat dia dan aku bersama berbagi cerita. Dan aku tak ingin kehilangan perlindungan dan kasih sayangnya padaku jika aku bersatu dengannya yang lalu berubah menjadi perpisahan. Dia telah menjadi bagian kisah hidupku yang selalu dan selamanya akan tertulis rapi dalam skenario takdirku.

sekali lagi, kami bukan apa-apa

Minggu, 26 Mei 2013

XAwesome's

haaiii....kali ini aku mau posting tentang temen-temen deketku. Mereka udah kayak keluargaku sendiri. Yang pertama ada Amira, dia ini mamahnya sepuluh A. Xawesome sayang banget dan tentunya seneng punya mamah kayak dia. Dia ini sifatnya wuuuhhh keibuan banget. Di kelas dia di jodohin sama Rizal, dia dipanggil Papah sama anak kelas. Duh...mereka emang cocok banget buat jadi orangtuanya XAwesome. Terus ada Ries, dia jadi si momnya XAwesome nih. Sumpah orangnya pelit banget. Kalau sampai ada yang bisa minta dia uang lima ratus dan dikasih, duh...aku traktir ke kfc wes. Dia lagi ada rasa sama anak kelas tetangga. Tapi harus di sensor ini, yang penting ciri-cirinya tinggi dan anak basket. Inisialnya O.....to. Berharap aja mereka cepet jadian. Terus ada Farida, dia tantenya XAwesome nih. Kayak tante girang ya eh-_- Om nya nggak bisa disebutin nih, maaf yau:3 XAwesome juga punya bunda kece, dia adalah Norma. Anak tunggal juga sama kayak aku. Rumahnya deket banget sama sekolah, tapi tiap berangkat sekolah mesti suruh jemput-_- Pasangannya bunda kece pasti ayah kece. Nah, ayah kecenya nggak satu peradaban sama kita. Dia berada nun jauh disana. Susah di jelaskan tempatnya, yang pasti orangnya tinggi. Dan...ada cewek tulen Maurin. Dia ini anak gunungkidul. Tapi dia punya kost sih di Jogja, cuma kostnya yang sebenernya ya dirumahku. Bagi maurin nggak ada hari tanpa kerumah Aul kalau lagi nggak pulang. Mau nanya pasangannya? Boleh...mereka udah sah kok buat di publikasikan, muehehe. Dia adalah Rasyid, tapi biasanya dipanggil ayahe sih. Pacarnya Maurin satu ini jago main bola volly. Maurin juga jago sih, jadi kalian harus setuju kalau aku bilang mereka JODOH! Dan...masih banyak lagi keluarga di XAwesome yang kapan-kapan aku share lagi. Wait yaah:333
 

Blog Template by YummyLolly.com